Rabu, 04 Februari 2009

Inspirasi yang mempuisi

Wahyu Sang Langit

Datang dalam senyap
saat ruang hati bergeming
dalam hening

Seperti ada gejala
yang menggugah
dari sebentuk kesahajaan
tutur sapa

Tanpa terlihat air muka
namun auranya
susupkan getar
tak teraba

Terasa ada namun entah dimana,
bersuara tapi tak berupa,
dekat tapi tak terengkuh,

Apa daya,
sayap-sayap kecilku
terlanjur merindu damba
turut terbang bersamanya
dalam naungan cinta yang berbeda
cinta yang sarat makna,
cinta yang menguatkan,
cinta yang mendamaikan,
cinta yang meneduhkan,
cinta yang meluaskan,
dan cinta yang membebaskan...


26 November 2008


Rhapsody Kebangkitan

Peri-peri kecil
bersayap mungil
mengitariku
Jejak gemintang
setiap kepaknya
berkelip indah
menabur mantra
rupa-rupa cinta
tak terkata

14 Juni 2008


Matahari Di Mata Anakku

Pagi ini mendung,
tapi matahari
bersinar dimata anakku
membiaskan pijar
kehangatan
yang selalu menjaga
bara asa tetap menyala
sepanjang usia
didalam dada

14 Juni 2008

Curhat Sang Penyair

Awam selalu memandangku
bahkan tanpa satu mata
mereka pikir aku gila dan bukan siapa-siapa
Tak kuambil peduli!
bagiku sah-sah saja
mungkin malah benar aku ini dalam proses
menjadi orang gila seutuhnya
-karena rasanya mustahil
ada orang waras
yang begitu bergairah
memadu kepekaan rasa
dalam selimut kemelut
hidup, diatas ranjang
yang timpang tindih,
berkelambu derita
dalam keremangan realita,
menelusuri makna
demi makna,
membungkam kata
demi kata,
dan menyatukannya
dalam dekapan nurani
yang tak pernah diam
seribu bahasa
baik dalam bisik
dalam desah
kadang berisik
kadang marah
dan puncaknya
meski terengah-engah
aku tak pernah lelah
untuk terus bersuara
lewat goresan pena.


Bokap Gue

Keras jiwanya
seperti karang di lautan
tak terkikis oleh perjalanan waktu
tetap kokoh tersimpan
dalam raga yang menua

Kasih sayangnya
seakan tak bisa terbaca
namun dari matanya aku tahu
ia punya cinta sebesar dunia

Di ujung usia
ketiadadayaan mengantarnya pada kepasrahan
kerapuhan memberinya kekuatan
untuk datang memenuhi panggilan
Sang Pemilik Cinta sejati

Seperti air mata yang beku
dan mulut yang kaku
seiring waktu
ia berlalu
dalam bisu



Dedicated to My Mom

Mak, maafkan aku
senja ini seharusnya aku disisimu
tak sekedar menemani dikala sepi
namun juga menyuguhkan sejuta bakti
yang takkan mampu menandingi
sentuhan kasih yang kau beri
sepanjang hidupku


Bologna

Untuk : Giussepe Signori

Seribu menara
menjadi saksi
atas kesunyianku
menyusuri jalan
bertembok megah
bersama riuh kepak dara
yang tak sudi untuk ku sapa

2004


Pertemuan Terakhir

Sisa cahaya sasi
Isi setiap sisi
Ruang tempat kita bicara

Selamat malam…
Sapa tanpa sipu
Tersipu layu

2004


Pada Pandangan Pertama

Ketika sebilah senyum
menebas tajam kebekuan
hanya ada tatap mata
Pada hati
yang tergugah


Dua Mei Suatu Pagi

Durja,
bocah sepuluh tahun
usai upacara
berdiri terpaku
didekat tiang bendera
dalam seragam kumalnya,
menatap kosong
pada bangunan sekolah
yang memuing
persis,
seperti hatinya

1 Mei 2004


Semoga Kamu (Masih) Ingat....

Percakapan 26 November 2008

Ketika suatu masa
kita pernah menyambut fajar
dalam rangkulan kenangan
sambil bersenandung lirih
tembang milik KLa
yang setiap liriknya
adalah puisi hati kita
yang setiap hela puitisnya
memiliki kedalaman makna
melebihi samudera

Semoga kamu masih ingat
ketika hatiku mulai gerimis
Saat kau lantunkan tembang itu,
Semoga...
(dan perlahan percikan gerimis itupun
mengembun dimata )
ah,...
dalam dekapmu tangisku tumpah


KLa

Sepanjang musim
yang telah kulewati
Menyisakan
Hanya satu kata
yang sebenarnya
terlalu sedikit
untuk mewakili
ragam rasa
yang terasa
di palung jiwa
tentangmu
; kangen!